Rabu, 06 Januari 2010

Terbunuhnya Bayangan Soekarno,.... (1)

Ku cari sosok Soekarno, Hatta, Natsir, Agus Salim, Roem dan tokoh nasional lainnya, ku intip setiap jendela partai politik yang ada di negeri ini, tidak ku lihat bayangan mereka. Timbul tanya di hati; ada apa ini ? negara demokrasi yang pada awalnya begitu banyak politikus tapi sekarang tak satu pun, lantas untuk apa mereka membuat dan mengesahkan begitu banyak Parpol.

Mungkin kacamata ini yang salah, apa yang ku lihat dari mereka yang aktif menjadi pengurus atau yang mewakili parpol di parlemen, adalah avonturir, karyawan dan calo politik. Sibuk mengatur posisi untuk kepentingan diri, kelompok atau mensukseskan orang yang membayar karena ada kepentingan politik, itulah yang ada dipikiran mereka.

Seperti masyarakat pada umum nya, sebagian besar dari mereka itu tadi merasa bahwa mereka adalah politikus, dan dalam pemahamannya apa yang mereka lakukan adalah dalam peran nya sebagai politikus. Padahal, apa yang ku ketahui tentang politikus itu beda, ada idealisme yang begitu kuat, dan mereka bersedia mati untuk itu. Tidak siapapun dapat mendikte dan membeli nya, apa yang disetujui atau disepakati adalah didasarkan pada pemahaman atau merupakan pilihan terbaik dari suatu kondisi, bukan atas dasar tawar menawar yang bersifat menguntungkan pribadinya.

Tidak akan ada Republik ini kalau lah para politikus waktu itu dapat dibeli, sejarah membuktikan bahwa mereka lebih memilih penjara dari pada mencederai keyakinannya. Mereka adalah orang yang kritis, cerdas, dan memiliki kepekaan yang tinggi terhadap berbagai persoalan masyarakatnya, memiliki keyakinan dan konsep yang jelas, dan berani mengambil resiko.

Aku sempat bertanya; kemanakah orang-orang seperti itu saat ini ? Jawabnya; "Mereka terbunuh..", mungkin semua bertanya ; "kenapa tersbunuh ? " Karena Sisi lain dari Demokrasi yang seperti saat ini berlaku adalah Kapitalisme..

1 komentar:

  1. kapitalisme, kata yang mengundang kontemplasi,mau di bawa ke mana Republik ini di bawah sebuah kata "kapitalisme",yang ternyata begitu berpengaruh di seantero bidang kehidupan;

    kapitalisme,sebuah fenomena yg seringkali terbukti sangat vandalis dan merusak banyak sisi kehidupan karena kerakusan nya akan yang serba materi dan kenikmatan....

    namun tetap dg berbekal optimisme,bahwa masih ada yg tidak dapat dibeli,sebuah keyakinan,sebuah idealisme yang insyaAllah masih dimiliki segelintir calon pemimpin negeri ini,yang pada saat yang tepat mereka akan muncul ke permukaan,membawa pencerahan......

    BalasHapus