Sabtu, 21 November 2009

Kata Laksana Paku

Pada suatu hari seorang bijak memanggil anaknya, "wahai anakku, tolong paku kan seluruh pagar kayu yang ada dirumah kita". Walau merasa aneh si anak mengerjakannya juga. kurang dari 30 menit, si anak melapor bahwa telah selesai menjalankan apa yang diminta. Mendengar itu, sang ayah berujar, "nah anak ku, sekarang ayah ingin engkau mencabut semua paku yang engkau tancapkan tadi.., sianak merasa heran.., begitu ingin bertanya, "kerjakan lah tidak perlu engkau bertanya".., ujar sang ayah. Akhirnya si anak pun menuruti kemauan sang ayah. Setelah 2 jam pekerjaan pun selesai. Sambil berjalan mengelilingi pagar kayu tadi, si ayah bertanya; "mana yang susah dan terasa berat bagi mu memaku atau mencabut", spontan si anak mnjawab;"mencabut jauh lebih sulit dan memakan bnyk waktu". "Anak ku..perhatikan oleh mu papan- papan yang tadi engkau pakukan.., sekalipun telah engkau cabut pakunya.., namun bekas paku yang tertancap masih tetap ada". Kemudian sang bijak tadi melanjutkan keterangannya, "ketahuilah oleh mu anak ku.., tidak berbeda dengan papan ini, demikian pula hati seseorang yang terluka karena kata2 mu.., lukanya akan tetap berbekas sekalipun engkau telah meminta maaf dan berhubungan baik dengan orang itu.., maka dari itu, hati-hatilah dengan lidah mu..anak ku..".

Tidak ada komentar:

Posting Komentar