Kamis, 05 April 2018

Ada Hikmah Dibalik Konde

Kita tidak tau apa yang ada dipikiran bude Sukmawati saat dia membacakan puisi ciptaannya dihadapan publik, tetapi belakangan ini secara sadar dia telah meminta maaf kepada seluruh ummat Islam.

Permohonan maaf itu sendiri memperoleh berbagai tanggapan dikalangan ummat, akan tetapi patut diingat bahwa urusan hati bukan urusan kita, itu wilayah Allah. Jadi dari pada menebak hati orang yang tidak mungkin ketebak, ya kita terima saja permohonan maafnya.

Terlepas dari kesemua persoalan tersebut, sebetulnya gara2 isi puisi itu ngedadak timbul sederet tanya dihati berkaitan dengan keadaan diri dan ummat Islam pada umumnya.

Pertanyaan pertama yang berhubungan dengan diri ; Apakah selama ini kita termasuk orang2 yang mengindahkan adzan dan dengan segera memenuhi panggilan itu, atau kita termasuk orang yang mengacuhkan panggilan adzan ?

Pertanyaan kedua, berhubungan dengan keadaan ummat pada umumnya ; Apakah ummat Islam di negeri ini sudah memahami esensi ajaran Islam secara utuh ?

Jika jawaban terhadap sejumlah pertanyaan tadi ternyata tidak enak untuk didengar, maka adalah bijak jika kita mengupayakan agar kedepan jawabannya terdengar indah ditelinga, dengan kata lain kondisi keimanan kita semakin baik.

Kalau kemarin jika terdengar suara adzan kita hanya berdiam diri, maka mulai detik ini kita akan menyambut panggilan itu dengan bersegera mendatangi mesjid untuk melaksanakan sholat berjamaah.

Kalau hari ini banyak wanita Islam karena ketidak tahuannya akan syariah Islam masih banyak yang memakai dan bangga dengan kondenya, maka jika kita mau mengambil hikmah dari Puisi Ibu Berkonde, dapat dipastikan kedepan wanita wanita Islam Indonesia akan malu jika terlihat berkonde dan mereka merasa bangga dengan hijabnya.



N a h r a f

Pemerhati Konde Emak Emak




Tidak ada komentar:

Posting Komentar